Rabu, 04 Mei 2011

LP ASMA BRONCHIAL PADA ANAK

TUGAS KEPERAWATAN ANAK
ASMA BRONCHIAL

a. Pendahuluan
1. Definisi
Asma bronchial adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermitten, reversibel dimana trakheobronkhial berespon secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu.
Asma bronchial adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon trachea dan bronkhus terhadap berbagai rangsangandengan manifestasi adanya penyempitan jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah baik secara spontan maupun hasil dari pengobatan.
b. Pathofisiologi
Asma ditandai dengan kontraksi spastik dari otot polos bronkhiolus yang menyebabkan sukar bernafas. Penyebab yang umum adalah hipersensitivitas bronkhiolus terhadap benda-benda asing di udara. Reaksi yang timbul pada asma tipe alergi diduga terjadi dengan cara: seseorang alergi membentuk sejumlah antibodi IgE abnormal  reaksi alergi. Pada asma, antibodi ini terutama melekat pada sel mast yang terdapat pada interstisial paru yang berhubungan erat dengan bronkhiolus dan bronkhus kecil. Bila seseorang menghirup alergen maka antibodi IgE orang tersebut meningkat, alergen bereaksi dengan antibodi yang telah terlekat pada sel mast dan menyebabkan sel ini akan mengeluarkan berbagai macam zat, diantaranya histamin, zat anafilaksis yang bereaksi lambat (yang merupakan leukotrien), faktor kemotaktik eosinofilik, dan bradikinin. Efek gabungan dari semua faktor ini akan menghasilkan edema lokal pada dinding bronkhiolus kecil maupun sekresi mukus yang kental dalam lumen bronkhiolus dan spasme otot polos bronkhiolus sehingga menyebabkan tahanan saluran napas menjadi sangat meningkat.
Pada asma, diameter bronkhiolus berkurang selama ekspirasi daripada selama inspirasi karena peningkatan tekanan dalam paru selama ekspirasi paksa menekan bagian luar bronkhiolus. Bronkhiolus sudah tersumbat sebagian maka sumbatan selanjutnya adalah akibat dari tekanan eksternal yang menimbulkan obstruksi berat terutama selama ekspirasi.pada penderita asma biasanya dapat melakukan inspirasi dengan baik dan adekuat tetapi hanya sekali-kali melakukan ekspirasi. Hal ini menyebabkan dispnea. Kapasitas residu fungsional dan volume residu paru menjadi sangat meningkat selama serangan asma akibat kesulitan mengeluarkan udara ekspirasi dari paru. Hal in dapat menyebabkan barrel chest.
c. Etiologi
Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi timbulnya serangan asma bronkhial.
1. Faktor Predisposisi
- Genetik
Yang diturunkan adalah bakat alergi meskipun belum diketahui bagaimana cara penurunannya. Penderita dengan penyakit alergi biasanya mempunyai keluarga dekat yang juga menderita penyakit alergi. Karena adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah terkena penyakit asma bronkhial jika terpapar dengan faktor pencetus.
2. Faktor Presipitasi
- Alergen
Alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
a) Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan. Contoh: debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri, dan polusi.
b) Ingestan, yang masuk melalui mulut. Contoh: makanan dan obat-obatan
c) Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit. Contoh: perhiasan, logam, dan jam tangan.
- Perubahan cuaca
Cuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin sering mempengaruhi asma. Kadang-kadang serangan berhubungan dengan musim, seperti musim hujan, musim kemarau, musim bunga. Hal ini berhubungan dengan arah angin, serbuk bunga, dan debu.
- Stress
Stress/gangguan emosi dapat menjadi pencetus asma dan memperberat serangan asma yang sudah ada. Penderita diberikan motivasi untuk menyelesaikan masalah pribadinya karena jika stressnya belum diatasi maka gejala asmanya belum bisa diobati.
- Olah raga/aktivitas jasmani yang berat
Sebagian besar penderita akan mendapat serangan juka melakukan aktivitas jasmani atau olahraga yang berat.lari cepat paling mudah menimbulkan serangan asma.
d. Gambaran Klinis
Biasanya pada penderita yang sedang bebas serangan tidak ditemukan gejala klinis, tapi pada saat serangan penderita tampak bernafas cepat dan dalam, gelisah, duduk dengan menyangga ke depan, serta tanpa otot-otot bantu pernafasan bekerja dengan keras. Gejala klasik: sesak nafas, mengi (wheezing), batuk, dan pada sebagian penderita ada yang merasa nyeri di dada. Pada serangan asma yang lebih berat, gejala yang timbul makin banyak, antara lain: silent chest, sianosis, gangguan kesadaran, hiperinflasi dada, takikardi, dan pernafasan cepat-dangkal. Serangan asma sering terjadi pada malam hari.
e. Diagnosis
1. Anamnesis
a) Riwayat kesehatan masa lalu
- Kaji riwayat pribadi atau keluarga tentang penyakit paru sebelumnya
- Kaji riwayat reksi alergi atau sensitivitas terhadap zat/faktor lingkungan
b) Aktivitas
- Ketidakmampuan melakukan aktivitas karena sulit bernafas
- Adanya penurunan kemampuan/peningkatan kebutuhan bentuan melakukan aktivitas sehari-hari
- Tidur dalam posisi duduk tinggi
c) Pernapasan
- Dispnea pada saat istirahat atau respon terhadap aktivitas atau latihan
- Napas memburuk ketika klien berbaring telentang di tempat tidur
- Menggunakan alat bantu pernapasan, misal meninggikan bahu, melebarkan hidung.
- Adanya bunyi napas mengi
- Adanya batuk berulang
d) Sirkulasi
- Adanya peningkatan tekanan darah
- Adanya peningkatan frekuensi jantung
- Warna kulit atau membran mukosa normal/abu-abu/sianosis
e) Integritas ego
- Ansietas
- Ketakutan
- Peka rangsangan
- Gelisah
f) Asupan nutrisi
- Ketidakmampuan untuk makan karena distress pernapasan
- Penurunan berat badan karena anoreksia
g) Hubungan sosial
- Keterbatasan mobilitas fisik
- Susah bicara atau bicara terbata-bata
- Adanya ketergantungan pada orang lain
2 Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan radiologi
Gambaran radiologi pada asma pada umumnya normal. Pada waktu serangan menunjukkan gambaran hiperinflasi pada paru-paru yakni radiolusen yang bertambah dan peleburan rongga intercostalis, serta diafragma yang menurun. Akan tetapi bila terdapat komplikasi, maka kelainan yang didapat adalah sebagai berikut:
- Bila disertai dengan bronkhitis, maka bercak-bercak di hilus akan bertambah
- Bila terdapat komplikasi empisema (COPD), maka gambaran radiolusen akan semakin bertambah.
- Bila terdapat komplikasi, maka terdapat gambaran infiltrat pada paru
- Dapat pula menimbulkan gambaran atelektasis lokal
- Bila terjadi pneumonia mediastinum, pneutoraks, dan pneumoperikardium, maka dapat dilihat bentuk gambaran radiolusen pada paru-paru.
b) Pemeriksaan tes kulit
Dilakukan untuk mencari faktor alergi dengan berbagai alergen yang dapat menimbulkan reaksi yang positif pada asma.
c) Elektrokardiografi
Gambaran elektrokardiografi yang terjadi selama serangan dapat dibagi menjadi 3 bagian dan disesuaikan dengan gambaran yang terjadi pada empisema paru, yaitu:
- Perubahan aksis jantung, pada umumnya terjadi right axis deviasi dan clock wise rotation
- Terdapat tanda-tanda hipertropi otot jantung, yakni terdapatnya RBB (Right Bundle branch Block)
- Tanda-tanda hipoksemia, yaitu terdapatnya sinus takikardia, SVES, dan VES atau terjadinya depresi segmen ST negatif.
d) Scanning Paru
Dapat diketahui bahwa redistribusi udara selama serangan asma tidak menyeluruh pada paru-paru.
e) Spirometri
Untuk menunjukkan adanya obstruksi jalan napas reversibel. Pemeriksaan spirometri tdak saja penting untuk menegakkan diagnosis tetapi juga penting untuk menilai berat obstruksi dan efek pengobatan


f. Penatalaksanaan
1. Medis
Prinsip umum pengobatan asma bronkhial adalah:
a) Menghilangkan obstruksi jalan nafas dengan segera
b) Mengenal dan menghindari faktor-faktor yang dapat mencetuskan serangan asma
c) Memberikan penerangan kepada penderita atau keluarganya mengenai penyakit asma. Meliputi pengobatan dan perjalanan penyakitnya sehingga penderita mengerti tujuan pengobatan yang diberikan dan bekerjasama dengan dokter atau perawat yang merawat.
Pengobatan
Pengobatan pada asma bronkhial terbagi 2, yaitu:
1. Pengobatan non farmakologik
a) Memberikan penyuluhan
b) Menghindari faktor pencetus
c) Pemberian cairan
d) Fisioterapi
e) Beri O₂ bila perlu
2. Pengobatan farmakologik
a) Bronkodilator: obat yang melebarkan saluran nafas. Terbagi dalam 2 golongan:
- Simpatomimetik/andrenergik (adrenalin dan efedrin)
Nama obat: Orsiprenalin (Alupent), fenoterol (berotec), terbutalin (bricasma).
- Santin (teofilin)
Nama obat: Aminofilin (Amicam supp), Aminofilin (Euphilin Retard), Teofilin (Amilex)
Penderita dengan penyakit lambung sebaiknya berhati-hati bila minum obat ini.
- Kromalin
Kromalin bukan bronkodilator tetapi merupakan tetapi merupakan obat pencegah serangan asma. Kromalin biasanya diberikan bersama-sama obat anti asma yang lain dan efeknya baru terlihat setelah pemakaian 1 bulan.
- Ketolifen
Mempunyai efek pencegahan terhadap asma seperti kromalin. Biasanya diberikan dosis 2 kali 1 mg/hari. Keuntungan obat ini adalah dapat diberikan secara oral.
2 Asuhan Keperawatan
Pengkajian
a. Riwayat kesehatan masa lalu
- Kaji riwayat pribadi atau keluarga tentang penyakit paru sebelumnya
- Kaji riwayat reksi alergi atau sensitivitas terhadap zat/faktor lingkungan
b. Aktivitas
- Ketidakmampuan melakukan aktivitas karena sulit bernafas
- Adanya penurunan kemampuan/peningkatan kebutuhan bentuan melakukan aktivitas sehari-hari
- Tidur dalam posisi duduk tinggi
c. Pernapasan
- Dispnea pada saat istirahat atau respon terhadap aktivitas atau latihan
- Napas memburuk ketika klien berbaring telentang di tempat tidur
- Menggunakan alat bantu pernapasan, misal meninggikan bahu, melebarkan hidung.
- Adanya bunyi napas mengi
- Adanya batuk berulang
d. Sirkulasi
- Adanya peningkatan tekanan darah
- Adanya peningkatan frekuensi jantung
- Warna kulit atau membran mukosa normal/abu-abu/sianosis
e. Integritas ego
- Ansietas
- Ketakutan
- Peka rangsangan
- Gelisah
f. Asupan nutrisi
- Ketidakmampuan untuk makan karena distress pernapasan
- Penurunan berat badan karena anoreksia
g. Hubungan sosial
- Keterbatasan mobilitas fisik
- Susah bicara atau bicara terbata-bata
- Adanya ketergantungan pada orang lain

Diagnosa Keperawatan
1) Bersihan jalan napas tidak efektif b.d bronkospasme
Tujuan: mempertahankan jalan napas paten dengan bunyi bersih dan jelas
Intervensi:
- Auskultasi bunyi nafas, catat adanya bunyi nafas, ex: mengi
- Kaji/pantau frekuensi pernafasan, catat rasio inspirasi/ekspirasi
- Catat adanya derajat dispnea, ansietas, distress pernafasan, penggunaan obat
- Tempatkan klie pada posisi yang nyaman. Contoh: meninggikan kepala TT, duduk pada sandaran TT
- Pertahankan polusi lingkungan minimum. Contoh: debu, asap,dll
- Tingkatkan masukan cairan sampai dengan 3000 ml/hari sesuai toleransi jantung, memberikan air hangat.
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat sesuai indikasi.
2) Gangguan pertukaran gas b.d gangguan suplai oksigen
Tujuan: perbaikan ventilasi dan oksigen jaringan adekuat
Intervensi:
- Kaji/awasi secara rutin keadaan kulit klien dan membran mukosa
- Awasi tanda vital dan irama jantung
- Kolaborasi: .berikan oksigen tambahan sesuai dengan indikasi hasil AGDA dan toleransi klien
- Sianosis mungkin perifer atau sentral mengindikasikan beratnya hipoksemia
- Penurunan getaran vibrasi diduga adanya penggumpalan cairan/udara
- Takikardi, disritmia, dan perubahan tekanan darah dapat menunjukkan efek hipoksemia sistemik.
3) Cemas pada orang tua dan anak b.d penyakit yang dialami anak
Tujuan: menurunkan kecemasan pada orang tua dan anak
Intervensi untuk orang tua:
- Berikan ketanangan pada orang tua
- Memberikan rasa nyaman
- Mendorong keluarga dengan memberikan pengertian dan informasi (Waley & Wong, 1989)
- Mendorong keluarga untuk terlibat dalam perawatan anaknya
- Konsultasi dengan tim medis untuk mengetahui kondisi anaknya.
Intervensi untuk anak:
- Bina hubungan saling percaya
- Mengurangi perpisahan dengan orang tuanya
- Mendorong untuk mengekspresikan perasaannya
- Melibatkan anak dalam bermain
- Siapkan anak untuk menghadapi pengalaman baru, misal: pprosedur tindakan
- Memberikan rasa nyaman
- Mendorong keluarga dengan memberikan pengertian informasi (Waley & Wong, 1989).
4) Risiko tinggi kopong keluarga tidak efektif b.d tidak terpenuhinya kebutuhan psikososial orang tua
Tujuan: koping keluarga kembali efektif
Intervensi:
- Buat hubungan dengan orang tua yang mendorong mereka mengungkapkan kesulitan
- Berikan informasi pada orang tua tentang perkembangan anak
- Berikan bimbingan antisipasi terhadap pertumbuhan dan perkembangan
- Tekankan pentingnya sistem pendukung
- Anjurkan orang tua untuk menyediakan waktu sesuai kebutuhan
- Bantu orang tua untuk merujuk pada ahli penyakit
- Informasikan kepada orang tua tentang pelayanan yang tersedia di masyarakat.













Daftar Pustaka
Betz Cecily, Linda A Sowden. 2002. Buku Saku Keperawatan Pediatrik. EGC: Jakarta.
- Capernito, Lynda J. 2000. Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktik Klinis. EGC: Jakarta.
- Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit. EGC: Jakarta.
- Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 29.EGC: Jakarta.
- http://library.usu.ac.id/download/fk/keperawatan-dudut2.pdf

Rabu, 15 Desember 2010

SATUAN ACARA PENYULUHAN PENYARINGAN AIR BERSIH

Hari/Tanggal : Rabu,15 desember 2010
Waktu : 30 menit/ 10.30-11.00
Tempat : Ruang Kelas 2B Akper Yarsi
Sasaran : Anggota masyarakat Rt. 02 Kelurahan Sungai Dama
Materi Penyuluhan : Teknik/cara penyaringan air bersih

I . Diagnosa Keperawatan
1) Kurang pegetahuan tentang penyaringan air bersih b/d kurang terpaparnya informasi tentang penyaringan air bersih
2) Kurang informasi tentang tehnik penyaringan air bersih b/d kurang infomasi tentang cara penyaringan air bersih
II . Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan warga masyarakat dapat melakukan penyaringan air bersih secara mandiri

2. Tujuan khusus
Setelah mndapatkan penkes selama 1x30 menit setiap anggota masyarakat mampu :
• Membuat alat untuk penyaringan air bersih secara mandiri
• Melakukan penyaringan air bersih secara mandiri
III . Materi penyuluhan
• Alat dan bahan penyaringan air bersih
• Cara/ teknik penyaringan air bersih

IV. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Praktik

V. Media
1. Leaflet
2. Poster
3. LCD
4. Alat yang digunakan :
1. Tempat Penyaringan Air
2. Tempat penampungan air
3. Pipa ½ Inchi ( panjangnya disesuaikan dengan tempat penyaringan )
4. Lem Pipa & selotip pipa
5. penyambung pipa
6. Kran Air 2 buah
7. Potongan Kaca
8. Ijuk
9. Arang Tempurung
10. Pasir
11. Kerikil

VI. Kegiatan Penyuluhan
No Uraian Kegiatan Waktu
ceamah Diskusi Praktek
1 Pembukaan 5 menit
2 Penyampaian 5 menit 5 menit 10 menit
3 Penutup 5 menit


Isi Kegiatan Penyuluhan
1) Pembukaan
 Mengucapkan salam pembuka
 Menjelaskan tujuan
 Apersepsi
2) Penyampaian Materi
 Materi tentang Penyringan air bersih
 peralatan untuk membuat penyaringan air bersih
 Mendemonstrasikan cara penyaringan air bersih
3) Penutup
 Memberikan pertanyaan/menjawab pertanyaan
 Mengucapkan terima kasih
 Menutup acara dengan mengucapkan salam penutup


4) Setting Tempat
 Bentuk U
Ket :  
 = media 
 = penyaji    
 = siswa/i    
 = fasilitator     
  
VII. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
 Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di aula kelas 2b Akper Yarsi
 Media dan alat-alat yang diperlukan telah dipersiapkan
2. Evaluasi Proses
 Waktu penyuluhan di mulai pukul 10.00 Pagi
 Masyarakat cukup antusias dengan diadakannya penyuluhan ini.
 Masyrakat mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar




MATERI PENYULUHAN

Cara Pengelolaan Air Bersih
Langkah – langkah Pembuatan Penyaringan Air Bersih :
A. Membuat Pipa Penyaring
1. Ambil 2 pipa diameter ½ inchi dengan panjang 30 cm
2. Pipa dilubangi secara teratur sepanjang 15 cm
3. Bagian dilubangi dibalut ijuk, diikat dengan tali
4. Salah satu ujung pipa dibuat ulir
B. Pemasangan pipa penyaring :
1. Pipa penyaring dipasang pada drum penyaring dengan jarak 10 cm
C. Membuat drum pengendapan
1. Buat lubang 10 cm dari dasar dinding drum
2. Pasang pipa penyaring yang sudah dibalut pada songket
3. Pasang kran dan buat lubang pada dasar drum
D. Membuat drum penyaring
1. Buat lubang dengan jarak 10 cm dari dasar drum
2. Buat isi drum dg krikil 20 cm, ijuk 5 cm, arang 10 cm, ijuk 10 cm dan potongan kaca 10 cm
E. Menyusun drum endapan & penyaringan
1. Drum pengendapan & penyaringan disusun bertingkat
2. Kran ditutup & di isi air kedalam drum pengendapan
3. Setelah 30 menit, di endapkan dan dialirkan kedalam drum penyaringan
4. Air yang dikeluarkan dari drum penyaringan disamakan dengan masukan drum pengendapan

Jumat, 03 Desember 2010

Jangan Takut Terhadap Ujian Hidup

Hufffff............ Kadang orang-orang termasuk aku, dulunya paling takut am yg namanya ujian atau cobaan. yah pokoknya banyak banget macamnya. dari masalah keuangan, asmara, temen, kuliah pokonya banyak lagi deh.Padahal tanpa kita sadarin, dengan adanya ujian tersebut, kita akan berhijtah menjadi seseorang yang lebih tinggi derajatnya. contohnya aja, kalau kita ujian sekolah, kalau kita lulus and bisa ngadapin tuh ujian pasti kita akan naik tingkat pendidikan kita. nah gitu juga dengan ujian hidup. jadi kita sekarang sudah mengetahui apa arti sebuah ujian hidup, jangan pernah takut buat menghadapin ujian.